Gambar Sampul Seni Budaya · Bab IX Mengapresiasi Keunikan Motif Hias Nusantara
Seni Budaya · Bab IX Mengapresiasi Keunikan Motif Hias Nusantara
Ari Subekti Rantinah Supriyantiningtyas

22/08/2021 16:04:01

SD 6 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Seni Budaya dan Keterampilan Kelas VI SD/MI

75

Konsep Pembelajaran

Nenek moyang kita pencipta motif hias yang hebat. Pada awalnya

mereka melukis motif hias pada tubuh dan baju dari kulit kayu. Ke-

datangan orang-orang Kamboja dan Vietnam menularkan kebiasaan

membuat motif geometris pada tenunan. Hal ini di kembangkan oleh

nenek moyang kita sehing ga tercipta berbagai bentuk motif hias yang

diterapkan pada berbagai karya seni rupa termasuk kain. Perhatikan

Gambar 1

yang memperlihatkan kain-kain tenun bermotif unik

dan indah.

Beragamnya budaya dan luasnya wilayah nusantara menye-

babkan keunikan motif hias dari setiap daerah. Bagai mana bentuk

keunikan tersebut? Mari, mempelajari nya bersama-sama.

Gambar 1

Kain tenunan dengan berbagai motif hias

Sumber:

Indonesia Indah ”Tenunan Indonesia”

Bab IX

Bab IX

Mengapresiasi Keunikan Motif Hias

Mengapresiasi Keunikan Motif Hias

Nusantara

Nusantara

Dalam bab ini kamu akan melakukan hal berikut.

1. Mengidenti

fi

kasi jenis-jenis motif hias nusantara.

2.

Mengapresiasi keunikan motif hias daerah lain.

76

Bab IX Mengapresiasi Keunikan Motif Hias Nusantara

A.

Jenis-Jenis Motif Hias Nusantara

Pada semester 1 kamu telah mengenal jenis-jenis motif hias.

Menu rut sifatnya ada dua jenis motif hias, yaitu motif hias geometris

dan motif hias naturalis. Menurut temanya ada motif tumbuh-

tumbuhan, motif binatang, dan motif manusia. Per hatikan jenis-jenis

motif hias pada karya seni rupa nusantara berikut.

Gambar 2

(kiri)

Kerajinan tifa berukir motif geometris

khas Papua

Gambar 3

(kanan)

Motif ukiran khas toraja pada rumah adat

Sumber:

Pro

fi

l Provinsi ”Irian Jaya”

Gambar 4

(kanan)

Motif ukiran khas Kalimantan Timur pada

rumah adat

Gambar 5

(kiri)

Sarung bantal bermotif

kawung

dan

tumpal

Sumber:

Pro

fi

l provinsi ”Kalimantan Timur”

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

Sumber:

Toraja ”Indonesian Mountain Eden”

Berdasarkan hasil penelitian ahli antropologi (ilmu tentang

asal-usul manusia) dan arkeologi (ilmu tentang kehidupan dan

kebudayaan zaman kuno), diperoleh kesimpulan bahwa motif hias

geometris merupakan motif hias yang cukup tua usianya. Ke sim pulan

tersebut didasarkan pada temuan benda-benda purbakala yang telah

dihias dengan motif-motif geometris.

Pada masa lampau penciptaan motif hias banyak yang dikaitkan

dengan kepercayaan dan daya magis. Beberapa di antaranya hanya

mengulang bentuk-bentuk baku yang su dah dikerjakan secara turun-

temurun dengan pola-pola ter ten tu. Ada beberapa jenis motif yang

menyimbolkan status sosial, misalnya

kabongo

atau hiasan tanduk

Seni Budaya dan Keterampilan Kelas VI SD/MI

77

kerbau (

Gambar 6

). Pada masyarakat Toraja, keluarga yang memili-

ki banyak

kabongo

dianggap sebagai keluarga yang tinggi derajatnya.

Bentuk motif hias lainnya yaitu

pa’bare allo

, berupa gambar mata hari

yang menya takan kesucian arwah, dan

katik

(bentuk burung berleher

panjang mirip naga yang melambang kan kepah lawanan).

Gambar 6

(kiri)

Kabongo

dan

katik

pada rumah adat

Toraja

Gambar 7

(kanan)

Pa’bare allo

Sumber:

Indonesian Heritages ”Seni Rupa”

Sumber:

Indonesian Heritages ”Seni Rupa”

Saat ini, dalam menciptakan motif hias, desainer dan peng-

rajin benda-benda pakai tidak terlalu memperhatikan hal-hal yang

berkaitan dengan nilai-nilai kepercayaan maupun daya magis.

Me reka lebih menekankan keindahan bentuk.

Motif hias geometris pada benda pakai dapat dikelom pok kan

menjadi tiga sebagai berikut.

a.

Motif hias geometris yang dipakai untuk menghias bagian tepi

atau pinggiran suatu benda.

b. Motif hias geometris sebagai inti atau bagian yang berdiri

sendiri dan merupakan unsur keindahan dalam bentuk orna men

arsitektur.

c.

Motif hias geometris yang diterapkan sebagai isian dari bagian

benda pakai, yaitu pada permukaan ben da tersebut.

Sumber:

Indonesia Indah ”Kain-Kain

Non Tenun Indonesia”

Sumber:

Indonesia Indah ”Batik”

Sumber:

Development

In Indonesia

Gambar 8

(kiri)

Motif geometris untuk pinggiran

Gambar 9

(tengah)

Motif geometris sebagai hiasan yang

berdiri sendiri

Gambar 10

(bawah)

Motif geometris sebagai pengisi bidang

Kegiatan 1

Kegiatan 1

Carilah gambar motif hias geometris dan naturalis sebanyak-

banyaknya. Tempelkan gambar-gambar terse but di buku kliping.

Kumpulkan kliping tersebut kepada bapak atau ibu guru untuk

dinilai!

78

Bab IX Mengapresiasi Keunikan Motif Hias Nusantara

B.

Apresiasi Terhadap Keunikan Motif Hias Daerah Lain

Kamu telah mengetahui berbagai jenis motif hias nusantara.

Di antara berbagai jenis motif hias tersebut, motif geometris ternyata

merupakan motif hias yang telah lama digunakan untuk menghias

benda.

Dalam subbab ini kita belajar mengapresiasi keunikan mo tif

hias. Motif hias yang akan kita apresiasi yaitu motif hi as sulaman

aceh, motif hias kain bali, dan motif hias tenunan toraja. Perhatikan

Gambar 11

,

Gambar 12

,

Gambar 13

, dan

Gambar 14

. Simak dan

pahami juga apresiasi di bawahnya.

Gambar 11

(kiri)

Sarung bantal dengan sulaman

kasab

timbul

Gambar 12

(kanan)

Tas dengan sulaman

gayo

Sumber:

Indonesia Indah ”Kain-Kain

Non Tenun Indonesia”

Sumber:

Indonesia Indah ”Kain-Kain

Non Tenun Indonesia”

Ada dua jenis sulaman Aceh yang terkenal, yaitu sulam an

kasab

timbul

(

Gambar 11

) dan sulaman

gayo (

Gambar 12

). Sulaman

kasab timbul

cukup unik karena motif hiasnya dibentuk dengan

benang emas. Sebelum disulam, bagian pola atau patron ditempeli

potongan karton sebagai pengisi sehingga motif sulaman tampak

timbul. Sulaman

kasab timbul

banyak diaplikasikan atau digunakan

sebagai motif hias pada tudung saji, kipas, sarung bantal, dan hiasan

kaligra

fi

.

Bentuk sulaman gayo berbeda dengan sulaman

kasab timbul

.

Jenis benang yang digunakan yaitu benang sulam biasa yang ber-

warna-warni. Keunikan sulaman gayo terletak pada motif hiasnya

yang khas yaitu bentuk-bentuk geometris berupa garis, bidang, dan

tanaman bersulur yang disusun secara teratur dan berulang-ulang.

Warna-warna tradi sional yang sering digunakan yaitu merah, hijau,

kuning, dan putih di atas warna dasar hitam, coklat, atau warna gelap

lainnya. Sulaman

gayo banyak diaplikasikan atau digunakan pada

busana adat, tas, dompet, dan sarung bantal.

Seni Budaya dan Keterampilan Kelas VI SD/MI

79

Gambar 13

(kiri)

Kain bermotif

poleng

khas Bali yang

digunakan sebagai sarung gendang

Gambar 14

(kanan)

Kain tenun khas Toraja

Sumber:

Pro

fi

l Provinsi ”Bali”

Sumber:

Indonesia Indah ”Kain-Kain

Tenunan Indonesia”

Kegiatan 2

Kegiatan 2

Carilah gambar motif hias khas dari suatu daerah. Jenis

benda atau karya seni apa yang biasa dihias dengan motif

tersebut? Tempelkan gambar pada kertas folio dan tuliskan

ulasanmu di bawahnya. Kumpulkan hasil peker jaanmu kepada

bapak atau ibu guru untuk dinilai!

Kain

poleng

(

Gambar 13

) yaitu kain bermotif kotak-kotak

hitam dan putih berselang-seling. Kain ini merupakan kain khas

Bali yang sering digunakan pada bangunan pura atau kuil, dipasang

pada arca batu, di pakai sebagai baju luar oleh pendeta dan penari

dalam tarian ritual, serta diselimutkan pada gendang. Keunikan kain

poleng

terletak pada makna simboliknya. Motif kotak-kotak hitam

dan putih secara berselang-seling mengandung makna dua hal yang

berlawanan tetapi selalu berpasangan, yaitu baik dan buruk, siang

dan malam, serta kesuburan dan kematian.

Kain tenun toraja seperti pada

Gambar 14

banyak dibuat

untuk cendera mata khas Toraja. Keunikan kain ini terletak pada

motif hiasnya yang berupa bentuk-bentuk rumah adat tongkonan,

kerbau, ayam, corak-corak kait, dan bentuk-bentuk khas Toraja

lainnya.

80

Bab IX Mengapresiasi Keunikan Motif Hias Nusantara

1.

Jenis motif hias menurut sifatnya yaitu motif hias geometris dan motif hias naturalis.

2. Jenis motif hias menurut temanya antara lain motif hias tumbuhan (

fl

ora), motif

hias binatang (fauna), dan motif hias manusia.

3. Hiasan

kabongo

(tanduk kerbau) pada masyarakat Toraja melambangkan status

sosial. Semakin banyak

kabongo

di rumah, semakin tinggi status sosial sebuah

keluarga dalam masyarakat.

4. Motif hias geometris pada benda pakai dikelompokkan menjadi tiga, yaitu motif

hias geometris untuk pinggiran (hiasan tepi), motif hias geometris sebagai inti atau

bagian yang berdiri sendiri, dan motif hias geometris yang diterapkan sebagai isian

dari bagian benda pakai.

5. Kain

poleng

bali adalah kain bermotif kotak dengan corak hitam dan putih secara

berselang-seling. Kain

poleng

yang biasa digunakan sebagai sarung pada arca dan

gendang.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan ini dengan benar!

1.

Apa yang dimaksud motif geometris?

2.

Apa yang dimaksud motif naturalis?

3.

Di mana letak keunikan motif tenun dari Sumba?

4.

Bagaimana keunikan motif

sulaman

kasab timbul

dari Aceh?

5.

Mengapa kain motif

poleng

dari Bali dinilai unik?

Amatilah bentuk dan motif hias pada benda pakai yang ada di lingkungan sekitarmu. Kelompok-

kan jenis motif hias tersebut menurut tema dan sifatnya. Buatlah catatan singkat mengenai sifat dan

kegunaan motif hias yang telah kamu amati. Serahkan catatanmu kepada bapak atau ibu guru untuk

dinilai!

Tes Tertulis

Tes Tertulis

Uji Kompetensi

Uji Kompetensi

Tes Kinerja

Tes Kinerja

Wilayah nusantara terdiri atas berbagai daerah dan suku bangsa. Setiap daerah atau suku

bangsa memiliki motif hias khas yang disebut motif etnik. Motif-motif tersebut menunjuk-

kan keunikan, baik dalam corak maupun makna simbolik. Beberapa keunikan tersebut telah

diulas dalam bab ini. Kini kamu dapat menjelaskan jenis-jenis motif hias nusantara beserta

keunikannya.

Ringkasan Materi

Ringkasan Materi

Cermin Kemampuan

Cermin Kemampuan